SEKILAS TAGANA

PENGERTIAN TAGANA

TAGANA sebagai organisasi pelayanan sosial atau organisasi pelayanan manusia mempunyai serangkaian karkteristik sebagi berikut :

  • Tujuan organisasi ini adalah untuk memproses serta merubah manusia sebagai alat untuk mencapai hasil akhir yang bersifat sosial. Selanjutnya yang menjadi sasaran sekaligus juga sebagai masukan dan keluaran utama organisasi ini adalah manusia. Mengingat tujuannya yang beraneka ragam, maka organisasi pelayanan sosial kerapkali harus menentukan prioritas diantara tujuan-tujuan ini, yang diantaranya dapat saling kontradiksi, misalnya pencegahan, pemberdayaan, perlindungan dan rehabilitasi.
  • Organisasi ini banyak sekali menangani peristiwa-peristiwa yang sifatnya non rutin, terutama karena sasaran yang dihadapinya merupakan sasaran sosial yang reaktif dengan perilaku yang kadangkala sulit diprakirakan sehingga mempersulit pengendalian dan pencapaian tujuan. Situasi khas organisasi ini adalah situasi pemecahan masalah yang berkesinambungan sehingga menuntut persyaratan prestasi yang tinggi dari personel organisasi.

Penanggulangan Bencana

  • Bencana diartikan secara beraneka ragam, baik yang sifatnya umum maupun yang diwarnai oleh kepentingan organisasi. Dari berbagai pengertian tersebut dapat ditemukan karakteristik bencana sebagai berikut :
  1. Adanya kerusakan pada pola-pola kehidupan normal. Kerusakan ini biasanya
    cukup parah, kadangkala mendadak, tidak diduga dan luas jangkauannya.
  2. Merugikan manusia, baik yang berupa kematian, hilang, luka, kecacatan,
    kesengsaraan maupun akibat negative pada kesehatan.
  3. Terjadinya gangguan sistem pemerintahan, komunikasi, transportasi dan
    berbagai pelayanan umum lainnya, terutama air minum, listrik dan
    telepon.
  4. Munculnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal/penampungan, makanan,
    pakaian, bantuan kesehatan dan pelayanan sosial.
  • Penanggulangan bencana adalah suatu proses dinamis, terencana, terorganisasi, dan berlanjut untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan pengamatan dan analisis bahaya serta pencegahan, mitigasi (pelunakan atau peredaman dampak bencana), kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, restorasi, rehabilitasi dan rekonstruksi dalm konteks pembangunan. Secara umum, tujuan penanggulangan bencana adalah :
  1. Mencegah dan membatasi jumlah korban manusia serta kerusakan harta benda dan lingkungan hidup.
  2. Menghilangkan kesengsaraan dan kesulitan dalm kehidupan dan penghidupan korban
  3. Mengembalikan korban bencana dari daerah penampungan/pengungsian ke daerah asal bila memungkinkan atau merelokasi ke daerah baru yang layak huni dan aman.
  4. Mengembalikan fungsi fasilitas umum utama, seperti komunikasi /transportasi, air minum, listrik, dan telepon, termasuk mengembalikan kehidupan ekonomi dan sosial daerah yang terkena bencana.
  5. Mengurangi kerusakan dan kerugian lebih lanjut.
  6. Meletakan dasar-dasar yang diperlukan guna pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam konteks pembangunan.

C. Tujuan

  • Tujuan pembentukan TAGANA adalah tersedianya :
    a. Organisasi, mekanisme, unit, atau satuan penanggulangan bencana di lingkungan masyarakat yang terlatih memadai, selalu siaga dan mampu mendukung semua aspek penanggulangan bencana.
    b. wahana partisipasi, pemberdayaan, dan kemitraan generasi muda di bidang penanggulangn bencana.
  • Tujuan kegiatan TAGANA adalah :
    a. Membantu masyarakat agar memahami tentang kemampuan diri dan kondisi lingkungannya, tertama yang berkaitan dengan kerawanan terhadap bencana;
    b. Membantu masyarakat agar menyadari bahwa keberadaan peristiwa di lingkungannya yang dapat menimbulkan bencana merupakan bagian tak terpisahkan dari lingkungan tersebut maupun dari kehidupan dan penghidupannya sehingga menumbuhkan sikap menerima dan memahami kenyataan ini;
    c. Membantu masyarakat agar merasa memiliki lingkungannya karena telah memberinya tempat hunian, betapapun kurang dan terbatasnya lingkungan tersebut;
    d. Mengambil langkah-langkah bersama untuk secara bertahap dan berlanjut meningkatkan kemampuan berusaha dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan warga masyarakat maupun menunjang upaya kesiapsiagaan untuk menghadapi peristiwa yang dapat menimbulkan bencana;
    e. Mengadakan penyuluhan dan bimbingan sosial untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan potensi, sumber dan kondisi lingkungan hidup setempat dan untuk menumbuhkembangkan pemahaman tentang jenis-jenis bahaya, besaran dan siklusnya yang dapat menimbulkan bencana sebagai akibat peristiwa alam atau perilaku manusia;
    f. Membantu pelaksanaan pelatihan secara bertahap dan berlanjut, disertai geladi, tentang aspek-aspek penanggulangan bencana, terutama pencegahan, mitigasi atau pelunakan dampak bencana, kesiapsiagaan dan peringatan dini, sesuai dengan tingkat dan jenis kerawanan bencana setempat;
    g. Membantu masyarakat agar menyadari perlunya dukungan bantuan dari luar untuk meningkatkan kemampuan guna mengatasi berbagai keterbatasan diri maupun lingkungan serta berperan aktif dalam pendayagunaan bantuan dari luar tersebut.


D. Prinsip

Beberapa prinsip dalam pelaksanaan kegiatan TAGANA adalah :

  1. Prinsip nilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan merupakan landasan organisasi dan kegiatannya.
  2. Prinsip kebutuhan masyarakat dan sasaran. Kebutuhan masyarakat dan sasaran di dalamnya selalu menjadi dasar keberadaan organisasi dan penyediaan kegiatannya.
  3. Prinsip totalitas organisasi. Organisasi harus di pahami secara utuh, sebagai instrumen hidup yang terdiri dari aneka unsur yang yang saling berhubungan.
  4. Prinsip tujuan organisasi. Tujuan organisasi harus disusun, diungkapkan, dipahami, dan digunakan secara jelas.
  5. Prinsip komunikasi. Jalur komunikasi terbuka sangat penting guna berfungsinya orgnanisasi secara sempurna.
  6. Prinsip pengorganisasian. Pekerjaan orang banyak harus diatur secara terorganisasi dan harus distrukturkan sehingga tanggung jawab dan hubungan dapat di pahami secara jelas.
  7. Prinsip perencanaan. Proses perencanaan berlanjut sangat penting guna pengembangan kegiatan organisasi yang bermanfaat.P
  8. rinsip kepemimpinan. Pemimpin oganisasi harus memegang tanggung jawab utama guna kepemimpinan organisasi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan dan penyediaan keigatan professional.
  9. Prinsip tanggung jawab professional. Pimpinan organisasi bertanggung jawab dalam penyediaan kegiatan profesional yang berkualitas tinggi sesuai dengan standar praktik professional.
  10. Prinsip hubungan yang bertujuan. Hubungan kerja yang bertujuan dan efektif harus diciptakan agar semua unsur internal organisasi dan pihak eksternal terkait.
  11. Prinsip partisipasi. Sumbangan yang tepat dari pimpinan, staf dan sasaran selalu diupayakan dan digunakan melalui proses partisipasi dinamis dan berkesinambungan.
  12. Prinsip pendelegasian. Pendelegasian tanggung jawab dan wewenang kepada tenaga professional sangat penting.
  13. Prinsip koordinasi. Pekerjaan yang didelegasikan kepada orang banyak harus dikoordinasi secara tepat sehingga sumbangan-sumbangan spesifik dapat digunakan untuk melaksanakan tugas pokok organisasi dan seluruh energi dapt difokuskan secara tepat pada pencapaian misi.
  14. Prinsip penggunaan sumber. Sumber berupa uang, fasilitas, dan personel harus dipelihara, dilestarikan, dan digunakan dengan hati-hati sesuai dengan kepercayaan yang di berikan oleh masyarakat kepada organisasi.
  15. Prinsip perubahan. Proses perubahan berlangsung terus-menerus, baik didalam masyarakat maupun organisasi.
  16. Prinsip evaluasi. Evaluasi berlanjut terhadap proses dan program sangat penting guna pencapaian tujuan organisasi.


 

TAGANA SUMSEL

Alamat : Jln. Kapt. Anwar Sastro Dinas Sosial Prov. Sumsel
Telp. (0711) 311517 Fax. (0711) 310265
Email : taganasumsel@yahoo.co.id